Klub Liga Inggris dikenal dengan besarnya uang belanja yang dianggarkan. Selain itu, klub tersebut memberikan gaji yang tinggi untuk para pemain yang bergabung di klub-klub Liga Inggris. Hal ini menunjukkan bahwa klub ini mengeluarkan biaya yang besar untuk upah di Liga Inggris.
Berdasarkan informasi yang diberikan oleh firma akunting professional Deloite, dapat diperkirakan biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan Liga Primer Inggris sekitar £4,1 milyar. Bahkan, bisa mencapai 70 triliun, hal ini merupakan jumlah biaya yang fantastis.
Biaya tinggi yang dikeluarkan untuk kegiatan Liga Primer Inggris ternyata tidak menyentuh petugas di stadion Manchester United. Satpam, petugas kebersihan, petugas yang menangani konsumsi, dan petugas lain tidak mendapatkan gaji yang sesuai.

baca juga artikel tentang cuci sofa Jakarta
Gaji yang diperoleh tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan mereka. Hal ini tentu membuat miris karena mereka bekerja dengan baik untuk membantu Liga Primer Inggris berjalan dengan lancar. Sehingga, sangat disayangkan jika gaji yang mereka terima tidak sesuai dengan harapan.
Hal ini diungkapkan oleh Living Wage Foundation sebuah lembaga pengawas di Inggris. Disebutkan bahwa hanya empat klub sepak bola yang mendapatkan akreditasi sudah membayarkan gaji sesuai dengan ketentuan pemenuhan kebutuhan hidup.
Jumlah klub sepak bola di Inggris adalah 20 klub, tetapi 16 klub tidak meminta akreditasi tersebut. Hal ini menyebabkan mereka dituduh tidak mampu menyadari kenyataan tentang usaha keras para pekerja untuk berjuang hidup dalam memenuhi kehidupannya.
Komitmen perusahaan yang sudah mendapatkan akreditasi dari Living Wage Foundation harus membayar gaji pekerja sesuai dengan ketentuan. Kesepakatan pembayaran yaitu £9 setiap jam jika dirupiahkan Rp154.000.
Daerah London standar pembayaran gaji pekerja yaitu £10,5 sekitar Rp179.000. Upah minimum di atas £8,2 sekitar Rp140.000 dihitung per jam. Jumlah ini harus dibayarkan oleh pihak ketiga kepada pekerja di perusahaannya.
Klub yang dinyatakan sudah melakukan pembayaran upah di Liga Inggris yaitu West Ham, Liperpool, Chelsea, dan Everton. Mereka menyatakan bahwa siap membayar gaji pekerja sesuai dengan ketentuan living wage atau kebutuhan hidup pekerja.
Terdapat pula klub Luton Town yang baru saja menyepakati hal ini dan menyatakan kesiapan untuk membayar pekerja sesuai kesepakatan. Klub ini baru saja memperoleh promosi untuk bergabung dalam Championship yang memiliki kasta di bawah Liga Primer.
Seorang petugas kebersihan di Stadion Manchaster United mengungkapkan bahwa ia harus bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Gaji yang diterima tidak sesuai dengan standar pekerja.
“Saya berjuang keras untuk bisa membeli makanan untuk keluarga saya. Bahkan, saya sering membeli makanan dari diskon karena makanan tersebut sudah mendekati masa kedaluwarsa,” ungkap petugas kebersihan di Manchester United.
Ia juga berpendapat bahwa hal ini bukan tindakan yang benar. Mengingat jumlah uang yang beredar di lingkungan klub sepak bola sangat besar. Ia juga berharap bahwa klub bisa memberikan bayaran yang sesuai.
jangan lewatkan juga artikel tentang cuci sofa Depok
“Saya akan merasa sangat senang seandainya klub sepak bola dapat memberikan gaji yang sesuai dan juga layak. Mengingat uang yang beredar di klub sepak bola sangat besar,” tuturnya.
Hal ini tentu disayangkan karena penghasilan gabungan yang diperoleh klub-klub di Liga Primer pada tahun 2017/2018 mencapai £4,8 milyar sekitar Rp82.257 triliyun. Selain itu, Business Insider menyebutkan bahwa 6 orang pemain Manchester United mendapatkan gaji tinggi.
Salah satunya adalah Alexis Sanches yang merupakan pemain yang mendapatkan gaji tertinggi di Liga Inggris. Gajinya bisa mencapai £350.000 sekitar Rp6 milyar dalam satu minggu. Hal ini sangat jauh berbeda dengan gaji yang diterima petugas kebersihan di Manchester United.
Selain itu, klub sepak bola di Liga Inggris juga mengeluarkan biaya yang tinggi untuk transfer pemain. Perlu diketahui bahwa biaya yang dikeluarkan oleh klub sepak bola Liga Inggris untuk transfer pemain baru sekitar £1,41 miliar sekitar Rp82.257 trilyun.
Kondisi ini sangat berbeda jauh dengan pemberian upah di Liga Inggris kepada petugas kebersihan dan petugas lainnya. Hal ini tentu perlu diingatkan supaya pekerja mendapatkan upah yang sesuai dengan live wage atau kebutuhan hidup.
Sumber: TribunNews




